Jika Pilkada DKI Dua Putaran, Mimpi Buruk Bagi Petahana?
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Indocon, Fajar Nursahid memprediksi Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 akan berlangsung dengan dua putaran. Hal ini terlihat dari hasil survei Indocon. Elektabilitas para pasangan calon tidak ada yang melampaui 50 persen.
Ada tiga pasangan calon yang maju pada Pilkada DKI 2017, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Fajar menjelaskan, jika Pilkada DKI berlangsung dua putaran, maka pasangan Ahok-Djarot berpotensi kalah.
Fajar menyampaikan hal itu berdasarkan skenario head to head yang coba digambarkan oleh Indocon. Skenario pertama adalah jika putaran kedua menyisakan pasangan Ahok-Djarot dan Agus-Sylvi.
“Pasangan penantang (Agus-Sylvi) berpotensi unggul 50,4 persen berbanding 32 persen,” kata Fajar saat rilis hasil survei 'Menakar Peluang Petahana dan Penantang' di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (13/11).
Hal senada juga terjadi apabila pasangan Ahok-Djarot disandingkan dengan Anies-Sandi pada putaran kedua. Menurut Fajar, pasangan Anies-Sandi bisa mengungguli pasangan petahana.
“Pasangan Anies-Sandi sebagai penantang juga berpotensi mengungguli pasangan petahana dnegan raihan 46,3 persen berbanding 35,5 persen,” ucap Fajar.
Menurut Fajar, bergabungnya suara pemilih penantang yang kalah ke dalam satu blok pada putaran kedua menjadi faktor kunci. Memang, ada sebagian pendukung penantang yang kalah pada putaran pertama akan berpindah mendukung petahana di putaran kedua. Meski begitu, jumlahnya tidak terlalu besar.