Jimly Khawatir Pilpres 2019 Muncul Calon Tunggal
jpnn.com - PALEMBANG – Pertama kalinya, pada 2019 mendatang Indonesia akan menggelar pemilu secara serentak untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/kota, dan pilpres.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI Prof Dr Jimly Asshiddiqie memprediksi, pemilu serentak 2019 bakal berimplikasi luas, seperti soal penyelenggaraan.
“Akan berimplikasi luas dan muncul persoalan,” ucap mantan Ketua MK saat menjadi pembicara tamu dalam silaturahmi anggota dewan dari PKS se-Sumsel di Hotel Aston, Sabtu (3/9).
Problem yang bakal muncul antara lain apakah partai politik yang belum memiliki kursi di DPR berhak mencalonkan sendiri presiden. Atau hanya partai yang sudah punya kursi di DPR.
Namun, Jimly mengakui, pemilu serentak bisa memperkuat sistim pemerintahan. Selama ini koaiisi cenderung bongkar pasang, bisa sampai tiga kali. Mulai pencalonan, setelah pemilihan, dan saat susun kabinet.
Bila pemilu serentak, bisa cukup satu kali saja menjalin koalisi yang permanen, yakni sejak pemilu belum digelar.
Dia juga khawatir pragmatisme partai akan terjadi dalam mengusung capres pada pemilu 2019. Dimana penentuan nama capres hanya berdasar hasil survey.
“Jadi ikut logika pasar, bukan nilai. Karenanya, banyak parpol tapi bisa hanya pilih satu calon. Kondisi pragmatisme itu yang kemungkinan akan dihadapi,” ujarnya.