Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

JK : Rupiah Juga Menguat

Rabu, 17 Desember 2014 – 14:11 WIB
JK : Rupiah Juga Menguat - JPNN.COM
Nilai tukar rupiah terus memelah terhadap dollar AS. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak setuju dengan pernyataan publik termasuk media massa yang terus menggunakan istilah "rupiah melemah ataupun pelemahan rupiah".

Menurutnya saat, ini nilai rupiah lebih baik dari mata uang negara lain. Karenanya, JK mengajak publik tetap optimis ada manfaat dari rendahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS beberapa hari belakangan ini.

"Sekali lagi jangan sekali menyatakan pelemahan rupiah, tetapi penguatan rupiah dengan yen. Jangan sampai masyarakat berpikir bahwa rupiah ini melemah, tetapi juga menguat juga," ujar wapres dalam jumpa pers usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Rabu, (17/19).

Wapres menyebut pemerintah saat ini terus memantau dan mengevaluasi kurs rupiah. Yang terpenting, kata dia, nilai mata uang rupiah lebih baik daripada mata uang negara lain seperti Jepang, Malaysia, Australia dan Korea.

"Mengenai kurs ini kita berpendapat sebenarnya bukan masalah rupiah tetapi positifnya US karena ekonomi Amerika yang naik dan dolar menguat, sehingga hampir semua negara mata uangnya kelihatannya melemah. Tidak ada hubungan ekonomi dengan Indonesia. Kita optimis ekonomi kita lebih kuat dari sebelumnya," sambung JK.

JK juga kembali menegaskan, Indonesia justru diuntungkan dengan situasi tersebut karena intensitas ekspor dalam negeri akan lebih besar dibanding impor. Oleh karena itu, ujarnya, masyarakat tidak perlu khawatir padahal tersebut.

"Kita bangga rupiah kita kuat dibanding mana uang lainnya. Ekspor naik, menyebabkan nanti beberapa bulan yang akan datang defisit perdagangan akan lebih baik. Upaya kenaikan BBM,  awal tahun depan akan kelihatan hasilnya karena ekonomi stabil," tandas JK. (flo/jpnn)

 

JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak setuju dengan pernyataan publik termasuk media massa yang terus menggunakan istilah "rupiah melemah

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News