JK: Tsunami Banten Kasus Tak Biasa
jpnn.com, BANTEN - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) turut berduka cita atas bencana tsunami yang melanda pantai barat Provinsi Banten. JK mengatakan sudah mendapat laporan dari BMKG maupun Badan Geologi bahwa ini bukan peristiwa biasa.
Tsunami yang terjadi kali ini tidak didahului dengan gempa bumi. "Saya berbicara dengan kepala BMKG dan Badan Geologi, ini satu kasus yang tidak biasa bahwa ada tsunami tanpa gempa. Jadi gejalanya ada kemungkinan dari perubahan atau letusan dari gunung (Anak) Krakatau," kata Wapres JK usai memimpin rapat terbatas di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (23/12).
JK mengaku sudah mendapat laporan bahwa telah dikeluarkan peringatan cuaca buruk sampai 26 Desember 2018 oleh BMKG. Karena itu, JK meminta warga untuk berhati-hati. "Pemerintah, TNI, Polri, sudah bergerak. PMI sudah bergerak semuanya ke sana untuk mengatasi ini," ujar JK didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanjo, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, dan MenPAN-RB Syafruddin.
Panglima TNI menambahkan sudah ada pantauan dari udara mulai dari Anyer, Panta Carita dan Tanjung Lesung. Dia menjelaskan bahwa sepanjang bibir pantai mulai dari Anyer, memang belum tampak. Namun, ketika masuk Pantai Carita, dari ketinggian 800 feet terlihat memang nampak beberapa hotel dan tempat wisata terkena dampak tsunami. Termasuk di Labuan.
Kemudian, kata dia, di Tanjung Lesung terlihat sebagian mengalami hal serupa dengan yang terjadi di Anyer. "Tampak sekali bahwa di sana hotel terkena dampak tsunami, termasuk kiri kanan rumah-rumah hancur," ujar Hadi.
Namun, lanjut Hadi, sepanjang jalan Anyer menuju selatan, Pantai Carita, Labuan, dengan Tanjung Lesung, infrastruktur jalan kelihatannya bagus. "Tidak ada yang retak, tidak ada yang putus menurut pemantauan dari pesawat udara," katanya. (boy/jpnn)