Joe Taslim Fokus Bangun Dunia Action Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Nama Joe Taslim memang tidak bisa lepas dari aktingnya di film action. Muncul sebagai Sersan Jaka dalam film The Raid: Redemption, akting Joe berhasil memukau para penonton. Sejak saat itu, dia sering mendapat tawaran bermain di film yang rata-rata bergenre action. Sebut saja, Dead Mine, The Raid 2, serta Fast and Furious 6.
Kini ayah tiga anak itu tengah mempersiapkan film terbarunya yang bergenre action thriller. Saat ini proses syuting belum dimulai. Namun, telah dipastikan bahwa Joe, Iko Uwais, Prisia Nasution, dan Rio Dewanto terlibat dalam film tersebut. Mereka bahkan sudah lima bulan berlatih untuk persiapan film itu.
'Saya masih fokus mau ngebangun dunia action Indonesia. Kita sudah punya film Indonesia yang baik, yang diakui dunia. Saya lagi fokus maintenance, jaga itu terus. Mudah-mudahan, dari genre itu, Indonesia bisa jadi kiblat dari negara lain,' tutur Joe ditemui di The Momo Restaurant, Senopati, Jakarta Selatan, Kamis malam (28/8).
Joe terpilih menjadi pemeran utama dalam film tersebut. Dia menjadi seorang laki-laki pembunuh berdarah dingin yang tangkas. Peran itu, bagi Joe, sangatlah menantang. Sebab, dirinya harus membentuk badan untuk terlihat lebih kekar dan kuat.
Mantan atlet judo nasional tersebut menuturkan, hingga saat ini, dirinya belum berpikir untuk menekuni bidang selain akting. Dia menyatakan, sampai lima tahun nanti, tampaknya karirnya masih ada di dunia film. Setelah itu, Joe baru mulai berpikir untuk berada di balik layar. Dia berkeinginan meneruskan misinya menjadikan Indonesia sebagai kiblat film action di dunia.
'Keinginan bikin film sendiri" Untuk jangka panjang, iya. Mudah-mudahan tercapai,' tegasnya. Meski akting laganya sudah diakui dunia, Joe merasa karirnya masih seperti balita. Keterlibatannya di dunia film belum genap 10 judul. Dia ingin terus mengeksplorasi kemampuan dalam memainkan beraneka karakter.
Meski sering bermain dalam film laga, Joe tidak menutup peluang bermain di film-film genre drama ataupun religi. Tahun lalu dia terlibat dalam pembuatan film La Tahzan, sebuah film drama religi. Joe menjadi Yamada, seorang laki-laki Jepang yang bekerja sebagai fotografer dan fasih berbahasa Indonesia. Di situ karakter yang dia perankan lebih lembut dan tidak ada adegan yang berdarah-darah.
'Jadi, saya sudah coba keluar dari zona aman. Saya keluar dari genre action dan main di drama. Saya rasa seorang aktor memang nggak harus terkurung main di satu stereotip, nggak harus satu genre doang. Kita harus belajar terus mainkan karakter lain,' ujarnya. (yas/c14/nda)