Jokowi Ajak ASEAN Selesaikan Krisis Kemanusiaan di Myanmar
jpnn.com, SINGAPURA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk menjadi bagian dari solusi krisis kemanusiaan di Rakhine State, Myanmar.
Hal itu menjadi salah satu poin penting yang disampaikan Presiden ketujuh RI tersebut saat berbicara dalam sesi pleno KTT ke-33 ASEAN di Suntec Convention Centre, Singapura, Selasa (13/11).
Menurutnya, selama lebih dari 50 tahun kawasan Asia Tenggara dapat menikmati situasi yang aman dan damai. Sejarah juga mencatat bahwa ASEAN telah menjadi bagian penyelesaian masalah kawasan dan dunia.
"Tahun 1967, ketika kawasan lain di dunia terpecah dan terjebak dalam perebutan kekuasaan dua negara adikuasa, para Pemimpin ASEAN sepakat untuk bersatu dan menciptakan kawasan damai dan sejahtera," ucap Jokowi.
Namun, ASEAN kini menghadapi tantangan yang berbeda. Sehingga dibutuhkan komitmen dari semua negara anggota untuk tetap menjaga perdamaian dan kesejahteraan di kawasan sebagai satu keluarga.
"Krisis kemanusiaan Rakhine State belum juga dapat diselesaikan. Krisis ini telah mengundang kekhawatiran dan menciptakan defisit kepercayaan masyarakat internasional. Sebagai satu keluarga, Indonesia sangat mengharapkan kiranya dapat dilakukan langkah maju penyelesaian krisis kemanusiaan ini," ujar Presiden.
Dia mengajak ASEAN hadir dan terlibat sebagai bagian dari penyelesaian masalah di Rakhine State. Dia khawatir apabila krisis kemanusiaan ini dibiarkan terus berlanjut, maka akan memiliki dampak yang tidak baik bagi Myanmar dan ASEAN itu sendiri.
"Indonesia siap! ASEAN saya yakin juga siap membantu Pemerintah Myanmar untuk menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State di mana freedom of movement dihormati, tidak terdapat diskriminasi, dan pembangunan dilakukan secara inklusif," tuturnya.