Jokowi Aktifkan Koopssusgab TNI, Sepertinya Oposisi Unhappy
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai partai koalisi yang selama ini beroposisi terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyetujui rencana pemerintah melibatkan TNI dalam pemberantasan terorisme. Meski oposisi tak sepenuhnya senang dengan langkah pemerintah melibatkan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI memerangi teroris, namun pasti akan menyetujuinya.
Ujang memprediksi kubu oposisi bisa saja menilai langkah yang diambil pemerintah akan menguntungkan Presiden Jokowi dari sisi elektabilitas. Menurutnya, pihak opisisi tak sepenuhnya senang alias unhappy dengan keputusan itu.
"Saya kira pihak oposisi tentu tidak sepenuhnya senang jika TNI diperbantukan. Karena mungkin saja ada kekhawatiran pemerintah akan semakin kuat. Secara otomatis itu bakal memengaruhi elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019," ujar Ujang kepada JPNN, Jumat (18/5).
Meski demikian, pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) melihat oposisi cenderung mendukung langkah pemerintah Koopssusgab untuk memerangi teroris. Sebab, isu terorisme tidak bisa dianggap hal biasa sehingga perlu upaya luar biasa untuk menanganinya.
"Saya lihat oposisi sepertinya mendukung Koopssugab, cuma memang ada kehati-hatian. Karena dalam konteks tertentu terbuka kemungkinan kekuasaan disalahgunakan seperti pengalaman-pengalaman yang pernah ada," ucapnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini juga meyakini mayoritas masyarakat juga mendukung upaya yang diambil pemerintah. Terlebih, komampuan TNI tak diragukan lagi.
"Kalau ada yang berkompeten di bidangnya, kenapa tidak dipakai. Cuma catatannya, perlu dipastikan keterlibatan TNI untuk perbantuan. Jadi tidak melebihi kewenangan yang ada. Jangan sampai orang tak bersalah ditangkap, yang bukan teroris ditangkap. Jadi bekerja untuk negara, bukan kepentingan penguasa," pungkas Ujang.(gir/jpnn)