Jokowi Dianggap Cermat Tunjuk Destry Pimpin Pansel KPK
jpnn.com - JAKARTA - Netralitas ketua panitia seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Destry Damayanti diragukan menyusul santernya rumor kedekatan Destry dengan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Namun, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi menilai bahwa dugaan itu tak mendasar. Menurut Muradi, Presiden Joko Widodo sudah cermat dan benar memposisikan sembilan srikandi sebagai bagian dari Timsel KPK, termasuk Destry.
"Artinya akan terlihat konyol apabila presiden tidak memperhatikan hal-hal yang sensitif tersebut," katanya, Minggu (24/5).
Dia mengatakan, keberadaan Destry di BUMN adalah bagian dari skema kompetensi yang bersangkutan dari hanya sekedar dekat dengan Menteri BUMN.
"Apalagi presiden sudah menegaskan bahwa dugaan kedekatan antara Destry dengan Rini Soemarno lebih sekedar hubungan bisnis dan personal yang tidak akan mengganggu independensi dari Timsel KPK," kata Muradi.
Dia juga berpendapat, langkah Jokowi menunjuk wanita mengisi semua kursi di pansel justru merupakan terobosan politik yang patut diapresiasi. Muradi menilai ada empat pesan yang dapat dipahami dengan pilihan Jokowi ini.
Pertama, langkah ini mematahkan mitos yang selama ini berkembang bahwa pemberantasan korupsi adalah pekerjaan yang berat dalam penegakan hukum dan didominasi oleh komisioner laki-laki. Bahkan sejak berdiri 12 tahun yang lalu, belum ada komisioner perempuan.
Langkah ini bisa dianggap bagian dari memecahkan mitos dan ada perempuan yang cakap rekam jejaknya untuk mendaftar dan lolos untuk bahu membahu dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.