Jokowi Diberi Gelar Kambepit, Panglima Perang Asmat
jpnn.com, ASMAT - Presiden Joko Widodo diberi gelar kebesaran dari masyarakat adat Asmat, Papua, saat kunjungan kerjanya pada Kamis (12/4).
Saat tiba di Helipad kawasan pelabuhan Laut Agats, Kabupaten Asmat, kemarin, Kamis, Presiden dan Ibu Negara Iriana disambut tarian selamat datang sekaligus dianugerahi gelar adat yang secara simbolis ditandai dengan penyerahan kayuh perahu dan noken.
PresidenJokowi diberi nama adat yang telah diputuskan dalam Musyawarah Pimpinan Lembaga Masyarakat Adat Asmat, yaitu Kambepit yang merupakan nama Panglima Perang Asmat yang berasal dari rumpun Bismania.
Bagi Suku Asmat, Panglima Perang Kambepit adalah pemimpin pemberani dan visioner yang memimpin Suku Asmat memasuki era perubahan di mana masyarakat Suku Asmat mengenal peradaban modern seperti sekarang ini.
Dengan pemberian nama tersebut, masyarakat adat Asmat menginginkan agar Presiden Ketujuh RI tersebut bisa menjadi Panglima Kambepit di masa kini yang memimpin mereka menuju era perubahan dan masa depan yang lebih baik.
Jokowi dalam kunjungan tersebut melihat langsung proses pembangunan di Kabupaten Asmat, pascakejadian luar biasa (KLB) campak gizi buruk beberapa bulan lalu. Presiden menilai prosesnya berjalan baik.
Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Asmat meliputi jangka pendek maupun menengah. Baik infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru.
“Saya lihat tadi semuanya, semuanya berjalan dengan baik. Kita juga membangun tampungan untuk air baku ada sembilan yang lima di Agats. Kemudian yang empat dibangun di distrik-distrik yang ada,” katanya.(fat/jpnn)