Jokowi Ingatkan Aparat Tak Berkompromi soal Karhutla
jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan warning kepada daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk sedini mungkin siaga. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi iklim pada 2017 ini lebih panas dibanding tahun lalu
Jokowi mengatakan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Karhutla 2017 di Istana Negara, Senin (23/1). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya, serta para kepala daerah seperti Gubernur Riau Arsyadjulandi Rahman, Gubernur Sumsel Alex Nordin, hingga Gubernur Jambi Zumi Zola.
Jokowi mengatakan, jumlah hotspot memang bisa ditekan. Angka penurunannya bahkan mencapai 82 persen. "Sebuah penurunan yang sangat drastis sekali," ujarnya.
Namun, pemerintah tak mau berpuas diri. Jokowi meminta masyarakat untuk terus berupaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah.
Menurutnya, pencegahan merupakan langkah penting mengingat kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan sangatlah besar. Berdasar data yang diterima Jokowi dari para ekonom, kerugian ekonomi yang diderita negara akibat karhutla pada tahun 2015 mencapai Rp 220 triliun.
Apalagi BMKG memprediksi bahwa iklim di Indonesia pada tahun 2017 lebih kering dibandingkan tahun 2016, sehingga risiko karhutla akan semakin besar. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk mengambil langkah-langkah dan upaya yang telah berhasil dilakukan pada tahun 2016 guna dilanjutkan sebagai rencana aksi 2017.
Karenanya, Jokowi mendorong daerah lebih dini bersiaga menghadapi karhutla. “Terutama untuk daerah - daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, segera keluar kan. Satu titik api langsung keluarkan," tegasnya.
Sistem deteksi dini di daerah-daerah rawan kebakaran masih harus diperkuat lagi. Selain itu, deteksi dini juga bisa dilakukan dengan membuat kanal blocking dan sumur bor yang saat ini jumlahnya masih sangat kurang. Hingga tahun 2016 lalu, sekat kanal yang telah dibangun berjumlah sekitar 11 ribu unit.