Jokowi Ingatkan Pengadaan Alutsista Jangan Berorientasi Proyek
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas perdana soal pertahanan di kantornya pada Jumat siang (22/11). Pada forum itu ada tiga arahan penting dari suami Iriana itu untuk memperkuat alat utama sistem pertahanan atau Alutsista Indonesia.
Jokowi mengatakan sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, negara harus mampu menjadi sebuah kekuatan regional yang baik, disegani di kawasan Asia Timur.
“Kita perlu menguatkan pertahanan kita dengan alutsista modern yang bersandar di industri dalam negeri,” kata Presiden.
Untuk itu, dia menyampaikan tiga arahan penting terkait hal tersebut. Pertama, roadmap harus jelas dalam pengembangan alutsista. Mulai sektor hulu sampai hilir,. Baik BUMN maupun swasta sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor dari luar negeri.
Kedua, memastikan alih teknologi dari setiap pengadaan alutsista maupun kerja sama dengan negara lain. "Harus dipastikan diperkuat, dan jangan lagi orientasinya adalah penyerapan anggaran. Apalagi orientasinya sekadar proyek. Setop," tegas Jokowi.
“Tetapi betul-betul strategic partnership, sehingga punya kemampuan memproduksi alutsista yang dikerjasamakan," sambung Jokowi pada rapat yang dihadiri Menteri Pertahana Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan para kepala staf.
Kemudian Kapolri Jenderal Idham Azis, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Mendikbud Nadiem Makarim, hingga Kepala Staf Presiden Moleodoko. Saat itu, Jokowi tidak didampingi oleh Wapres KH Ma'ruf Amin.
Terakhir, mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan bahwa kebijakan pengadaan alutsista harus betul-betul mengalkulasi teknologi yang berubah sangat cepatnya, yang akan memengaruhi corak peperangan.