Jokowi Ingin Pandemi Jadi Momentum Percepatan Transformasi Digital
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bisa jadi momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital. Menurutnya, pandemi dapat mengubah cara kerja, cara beraktivitas, cara belajar, hingga cara bertransaksi dari sebelumnya luar jaringan (luring) dengan kontak fisik menjadi lebih banyak daring.
"Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, direncanakan secara matang," kata dia saat memimpin rapat terbatas dengan topik Perencanaan Transformasi Digital di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (3/7).
Dalam survei IMD World Digital Competitiveness pada 2019, Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Menurut Jokowi, posisi Indonesia tersebut lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, yaitu Thailand di peringkat 40, Malaysia di peringkat 26, dan Singapura di peringkat 2.
"Oleh sebab itu perlu menjadi perhatian kita bersama, yang pertama segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Saya kira kemarin kita sudah bicara dengan Menkominfo mengenai ini. Kemudian percepatan penyediaan layanan internet di 12.500 desa/kelurahan serta di titik-titik layanan publik," ujarnya.
Kedua, Jokowi meminta dipersiapkan peta jalan atau road map transformasi digital di sektor-sektor strategis. Beberapa sektor tersebut antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran.
"Jangan sampai infrastruktur digital yang sudah kita bangun justru utilitasnya sangat rendah," imbuhnya.
Ketiga, Jokowi meminta integrasi pusat data nasional dipercepat. Keempat, Jokowi ingin kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital disiapkan.
Menurut dia, untuk melakukan transformasi digital, Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan atau kurang lebih 600 ribu per tahun.