Jokowi Ingin Pindah ke Bogor, Ini Persiapan Walikota Bima Arya
jpnn.com - BOGOR – Kabar yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeinginan memindahkan kantornya ke Istana Bogor, semakin menguat. Pihak Istana dan Walikota Bogor Bima Arya membenarkan hal itu.
“Ya memang permintaan presiden demikian,” beber Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan, Endang Sumitra.
Keinginan itu pun disambut baik Pemkot Bogor. Walikota Bogor Bima Arya bahkan sudah mengambil start lebih awal, dengan bertatap muka dengan Mensesneg Pratikno di Istana Bogor kemarin. Pertemuan itu guna mengintegrasikan pembangunan Kota Bogor, Istana Bogor, dan Kebun Raya.
“Aktivitas Presiden Jokowi, mulai banyak dilakukan di Bogor. Kami pun harus memanfaatkan momen ini, untuk mengintegrasikan istana dengan pembangunan kota,” ujar Bima kepada Radar Bogor (Grup JPNN) kemarin.
Untuk tahap awal, suami dari Yane Ardian itu sudah menyerahkan rekomendasi proses pelebaran pedestrian (pejalan kaki) di sepanjang istana dan kebun raya guna mengurai kemacetan pada jalur istana di Jalan Djuanda. Proses pelebaran pedestrian akan menggeser pagar istana. Rencananya akan dimundurkan sekitar 4 meter ke dalam.
“Banyak hal yang pemkot akan sinergikan dengan istana. Soal pedestrian nantinya kami akan mengundang budayawan dan tim ahli bangunan untuk melakukan kajian bersama,” jelasnya.
Usulan menggeser pagar Istana ini, lantaran pedestrian yang ada sekarang tidak cukup lebar untuk pejalan kaki. Apalagi dengan adanya aktivitas warga memberi makan rusa di pinggir jalan yang kerap menyebabkan kemacetan. "Soal pergeseran pagar, masih akan didiskusikan lebih lanjut," katanya.
Untuk menyambut Jokowi, pemkot juga akan menyiapkan konsep pembenahan dan penataan pusat kota yang menyangkut arus lalu lintas, rute angkot, parkir, pedagang kaki lima (PKL), dan perbaikan pedestrian.
Selain itu politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga berkeinginan agar museum kepresidenan Balai Kitri di Istana Bogor bisa dikelola bersama-sama antara istana dengan pemkot.
“Nantinya Balai Kitri, konsepnya akan kita gunakan menjadi tempat wisata sejarah dan edukasi, hal ini sudah saya sampaikan ke mensesneg,” tegasnya.
Bima menuturkan, pertemuannya dengan Mensesneg juga mendiskusikan tentang beberapa konsep penataan bangunan di seputar Istana Bogor. Dia menilai, konsep tersebut masih harus dimatangkan karena tidak saja terkait dengan aspek teknis, tapi juga sosial budaya.
“Pekan depan kami akan bertemu lagi dengan Mensesneg, semoga usulan yang kita rekomendasikan bisa diterima,” tandasnya.
Sementara itu, Polres Bogor Kota, juga turut berbenah. Jika Presiden Jokowi berkantor di Istana Bogor, proses pengamanan ekstra akan dilakukan. “Saya baru dengar kabarnya, nanti saya pastikan dulu, intinya pengamanan dan katibmas terus kita jaga,” ucap Kapolres Bogor Kota AKBP Irsan kemarin. (ind)