Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi-JK di Jakarta, Prabowo-Hatta Luar Jakarta

Rabu, 09 Juli 2014 – 05:33 WIB
Jokowi-JK di Jakarta, Prabowo-Hatta Luar Jakarta - JPNN.COM
Warga menunjukkan foto dan karikatur capres-cawapres yang beredar di jejaring sosial, di Jakarta, belum lama ini. Foto : UKON FURKON SUKANDA/INDOPOS/JPNN

JAKARTA - Hari ini (9/7), hari penentuan kontenstasi dua pasang capres-cawapres yang intensitasnya terus memuncak beberapa waktu terakhir. Rakyat Indonesia pemilik hak pilih bakal menjatuhkan pilihannya di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang telah ditentukan. Tak terkecuali, para capres-cawapres.
    
Pasangan nomor urut satu, baik capres Prabowo Subianto maupun cawapresnya Hatta Rajasa diagendakan melaksanakan hak pilihnya sama-sama di luar Jakarta.

Prabowo akan mencoblos di TPS Nomor 2 di Kampung Curug, Desa Bojongkoneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Sedangkan Hatta akan mencoblos di kampung halamannya di Desa Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.
    
Berbeda, pasangan nomor urut dua, baik Joko Widodo (Jokowi) maupun Jusuf Kalla (JK) dua-duanya melaksanakan pencoblosan di Jakarta. Jokowi akan memberikan hak politiknya di  TPS 17 Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat. Sedangkan, JK akan memilih di TPS 17 Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
    
Hingga kemarin, kedua kubu tim pemenangan masih sama-sama optimis akan bisa memenangkan pilpres. Ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD kembali menegaskan perlunya seluruh simpatisan pendukung pasangan nomor satu untuk tetap melakukan kampanye yang bersih, dan menghindari kampanye negatif yang menjurus kampanye hitam.
    
"Janganlah kita menyerang pihak lawan, cukup kita bicara keunggulan"keunggulan kita sendiri,"  ujar Mahfud
    
Menurut Mahfud, dengan melakukan kampanye positif, dirinya berharap pemilih bisa menentukan pilihannya kepada Prabowo-Hatta. Dalam hal ini, Prabowo sudah melarang kepada siapapun pendukungnya untuk melakukan kampanye yang menyerang pasangan calon lain.
    
"Bapak Prabowo sendiri mengatakan bahwa pihak lawan adalah saudara kita juga, janganlah kita pelihara bibit-bibit permusuhan," ujarnya.
       
Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Jokowi-JK Hasto Kristiyanto juga yakin pasangan mereka usung semakin kuat di H-1 Pilpres. Puncak pergerakan rakyat tanpa mobilisasi, menurut dia, sudah mulai semakin menguat ketika acara di Stadion Gelora Bung Karno pada 5 Juli 2014 lalu.
       
"Gerakan rakyat berbicara mendukung Jokowi tersebut adalah buah dari solidaritas rakyat atas serangan hitam yang secara masif menimpa Jokowi," kata Hasto dalam keterangannya kemarin (8/7). Menurut dia, berbagai kampanye hitam yang diarahkan lebih-lebih pada Jokowi terbukti tidak bisa menggoyah pilihan rakyat.  
       
Meski demikian, dia menegaskan kalau pihaknya tidak mau jumawa dengan kondisi terakhir. Tugas tidak kalah berat, kata dia, adalah mengawal suara Jokowi-JK mulai dari TPS hingga proses rekapitulasi.

"Kekuatan perubahan rakyat kini harus dijadikan kekuatan rakyat untuk mengawasi TPS-TPS dari potensi kecurangan," tandasnya.
       
Sementara itu, hingga H-1 kemarin, sejumlah lembaga survei masih merilis hasil survei terakhir mereka. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), salah satunya. Dalam hasil survei mereka yang dilaksanakan 30 Juni - 3 Juli 2014, selisih dukungan pada kedua pasangan sebesar 2,7 persen.
       
Berdasar survei SMRC tersebut, responden yang menyatakan memilih Prabowo-Hatta adalah sebesar 44,9 persen. Sedangkan, yang menyatakan memilih Jokowi-JK adalah sebesar 47,6 persen. Sisanya, sebanyak 7,5 persen menyatakan tidak/belum tahu/rahasia atau tidak mau menjawab.
       
"Masih sulit memprediksi siapa yang akan terpilih menjadi presiden," kata Direktur Riset SMRC Djayadi Hanan dalam rilis yang dikirimkan. Menurut dia, sulitnya memprediksi pemenang pilpres sebab selisih kedua pasangan masih lebih kecil dari jumlah yang menyatakan tidak tahu atau belum menentukan pilihan atau rahasia.
       
"Kemenangan juga masih ditentukan kegiatan kedua pasangan sejak tanggal 4-9 Juli, bila salah satu pasangan lebih unggul, maka akan bisa mengubah peta dukungan," imbuh Djayadi. (dyn/bay)

JAKARTA - Hari ini (9/7), hari penentuan kontenstasi dua pasang capres-cawapres yang intensitasnya terus memuncak beberapa waktu terakhir. Rakyat

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close