Jokowi Minta Netizen Gunakan Medsos Dengan Bijak
Mantan Gubernur DKI ini menyebut, masyarakat biasa, pelajar, pejabat daerah, bahkan sampai presiden juga senang terjun ke media sosial.
“Ada yang suka main tweet. Lalu ada Instagram, Path, dan Facebook. Semuanya gandrung, karena cepat melaporkan peristiwa dan desain-desainnya makin cantik,” kata Jokowi.
Kegandrungan para netizen muda ini tidak bisa dihindarkan. Dia sangat berpotensi mempengaruhi media arus utama atau mainstream.
“Media harus mampu beradaptasi. Yang tidak mampu beradaptasi, cenderung berguguran satu per satu,” sebut Jokowi.
Inilah yang menjadi PR besar media mainstream. Karena itu, Jokowi meminta masyarakat pers Indonesia beradaptasi untuk memerangi hoax yang terus membanjiri medsos.
Sebab, hoax juga bisa mengancam media mainstream atau media utama. Presiden menyadari, informasi hoax itu sudah semakin meresahkan, karena menyesatkan publik.
Menurut Jokowi, media mainstream harus mampu beradaptasi. Pasalnya, mereka yang tidak mampu beradaptasi memiliki kecenderungan akan berguguran. Jokowi mengatakan, media arus utama (mainstream) harus bisa meluruskan pemberitaan yang 'bengkok' tersebut.
Jokowi menambahkan, digitalisasi proses komunikasi membuat semua orang bisa menjadi produsen berita. Semuanya bisa memberitakan apa yang dilihat, dialami. Hal ini terjadi di media sosial (medsos).