Jokowi Pamer Dua Kartu yang Bikin Rakyat Senang
jpnn.com - MEDAN- Calon presiden Joko Widodo disambut seribuan tokoh masyarakat pendukungnya saat berkampanye di Aula Hermes Place, Jalan Mongonsidi, Medan, Selasa (10/6) siang.
Jokowi ke Medan usai mengunjungi beberapa tempat seperti lokasi pengungsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo dan pasar tradisional Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Celetukan-celetukan enteng khas Jokowi pun membuat para pendukungnya tertawa. Jokowi mengatakan, penampilan serta wajah seseorang menurutnya bukan menjadi ukuran kualitas manusia, sebab belum tentu yang terlihat pintar itu benar-benar pintar.
"Saya jelek-jelek begini, 24 tahun hidup di bisnis eksport-import kayu. Jadi saya bukan tidak punya pengalaman. Jadi kalau saya diremehkan tidak masalah. Saya sering kok diremehkan, dan saya malah senang kalau diremehkan," katanya, disambut tawa ribuan pendukungnya.
Jokowi menceritakan singkat bagaimana kehidupannya bersama kedua orang tua yang tinggal di bantaran sungai di daerah Jawa Tengah. Saat masih usia empat tahun, rumah tersebut terkena imbas dari penggusuran pemerintah untuk pembangunan terminal.
Peristiwa itu membekas dalam ingatannya. Karenanya, Jokowi mengatakan, segala kebijakan harus menggunakan cara yang perusuasif dan sifatnya memberikan solusi bagi persoalan masyarakat.
"Negara ini harus adil dan ada saat rakyat membutuhkan. Kalau saya tidak mau menggusur, tetapi menggeser. Karena kalau menggeser berarti kan diberi solusi dan diberikan tempat yang lebih baik. Seperti di Jakarta, mereka digeser (pindah) ke rumah susun (rusun). Di sana sudah disediakan fasilitas lengkap. Malah sekarang pemerintah bingung karena banyak yang setuju dipindah, sementara penyediaan tempatnya belum begitu banyak," sebutnya.
Dirinya juga menekankan dua hal yang menjadi perhatian utamanya jika terpilih menjadi presiden bersama JK sebagai wapresnya, yakni pendidikan dan kesehatan.