Jokowi: Pesantren di Indonesia Harus ada Umat Mart
Untuk tahap awal, telah dibuka sepuluh Ummart di sepuluh pesantren di Jatim, antara lain di Pasuruan, Probolinggo, Malang, dan Banyuwangi.
“Bersama banyak pihak, termasuk Kementerian Perdagangan, kami ingin mewujudkan 1.000 Umat Mart di seluruh Indonesia sebagai salah satu titik berangkat kesejahteraan ekonomi umat,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Ketua HIPMI Jatim Mufti Anam mengatakan, Ummart dikonsep syariah. Tidak hanya produknya saja yang dipastikan halal, tapi perdagangannya juga mengadopsi skema syariah. “Tata niaganya syariah, termasuk dalam perdagangannya yang dilakukan para santri, menjunjung tinggi etika bisnis,” ujar Anam.
HIPMI juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang memberi dukungan penuh pada upaya-upaya pengembangan ekonomi umat berbasis pesantren. “Ini sebuah kehormatan, Bapak Presiden berkenan meresmikan Pesantrenpreneur dan Umat Mart. Sejak awal program ini dicetuskan beberapa bulan lalu, Pak Jokowi memang menaruh perhatian besar, dan beliau mengambil langkah-langkah konkrit untuk bersama-sama membangun ekonomi umat berbasis pesantren,” ujarnya.
“Presiden ingin ekonomi umat terus maju, dengan SDM kuat dan kompeten, sehingga bisa menyejahterakan semuanya,” imbuh Anam mengutip pesan Presiden Jokowi yang selalu disampaikan ketika membahas program Pesantrenpreneur bersama HIPMI.
Program Pesantrenpreneur sendiri adalah inisiatif HIPMI untuk menumbuhkan kewirausahaan di lingkungan pesantren, yang terdiri atas pelatihan kewirausahaan, pendampingan, fasilitasi pembiayaan, hingga pemasaran. Para santri diperkenalkan dengan kewirausahaan, lalu didampingi dan ditemukan dengan lembaga pembiayaan.
“Produknya dipasarkan Ummart atau gerai ritel modern di berbagai kota karena program ini juga melibatkan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia. Jadi Ummart menjadi salah satu pintu masuk memperluas pemasaran produk pesantren, semoga bisa berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan para pelaku ekonominya,” kata Anam.