Jokowi Tetap Pemenangnya Meski Tak Bisa Berlaga di Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan sekali pun sudah tidak berhak kembali maju, tingkat kepuasan publik (approval rating) atas kinerja pemerintahan petahana masih tinggi jelang 14 bulan purnabakti.
Dia menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa hat-trick atau menang tiga kali berturut-turut jika ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut periode Juli 2023, approval rating Jokowi menembus 81,2 persen. Angka ini, berdasarkan sejumlah hasil riset Indikator, merupakan yang tertinggi sejak Jokowi memimpin pada 2014.
"Menurut saya, melihat approval (rating) Pak Jokowi, sepertinya sudah jelas (pemenang Pilpres) 2024 bukan Ganjar, Prabowo, Anies, tapi yang menang Pak Jokowi," kata Burhanuddin dalam paparannya, Jumat (18/8).
Burhanuddin mengakui Jokowi secara konstitusi tidak bisa lagi maju pada pilpres karena sudah memenanginya dua kali berturut-turut. Kendati begitu, tingginya kepuasan publik ini menjadikannya sebagai "king maker" pada 2024.
"Apa, sih, fungsinya presiden memiliki approval rating di saat secara konstitusional dia terhalang maju lagi? Kita, kan, belakangan diskusi soal king maker. King maker itu baru bisa dimainkan oleh Jokowi, konteksnya dalam pertarungan 2024, jika seorang presiden punya approval rating yang tinggi," tuturnya.
Burhanuddin menyebut tingginya approval rating tersebut pun membuat dua bakal calon presiden (capres), Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, memperebutkan "Jokowi effect".
"Karena, approval (rating) Jokowi tinggi, Prabowo dan Ganjar, kan, rebutan pengaruh Pak Jokowi," jelasnya.