Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi: Tidak Boleh Lagi Ada Cerita Akses Kredit yang Sulit

Kamis, 20 Januari 2022 – 17:10 WIB
Jokowi: Tidak Boleh Lagi Ada Cerita Akses Kredit yang Sulit - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan akses kredit dan permodalan UMKM dipermudah.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu juga mendorong adanya berbagai strategi terobosan yang diikuti aksi-aksi yang serius.

Meskipun pelaku usaha UMKM di tanah air jumlahnya sangat besar, tetapi hingga saat ini porsi kreditnya di perbankan masih berkutat di kisaran 20 persen.

"Seperti tadi disampaikan oleh Bapak Ketua OJK bahwa target kita di 2024, bisa mencapai 30 persen porsi untuk UMKM. Untuk bisa sampai ke angka tersebut, kita tidak bisa mengandalkan pertumbuhan alamiah saja, diperlukan strategi yang harus dijalankan dengan terobosan-terobosan dari sekarang dan diikuti aksi-aksi yang serius, konsisten, dan berkelanjutan," ujar Jokowi pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2022 dan Peluncuran Taksonomi Hijau Indonesia, Kamis (20/1).

Jokowi tidak ingin para pelaku UMKM kesulitan mendapatkan akses pembiayaan.

"Tidak boleh lagi ada cerita misalnya akses kredit yang sulit, akses pembiayaan bagi pelaku usaha di sektor informal yang sulit, UMKM yang kesulitan mengakses permodalan, korporasi yang sulit mengakses permodalan, ini harus bisa kita permudah dan bisa kita percepat sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi generasi muda yang memulai usaha dan juga UMKM untuk mengembangkan usaha atau memperbesar skala," tambahnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan UMKM bisa menjadi komponen penting untuk pemulihan ekonomi nasional.

Tak hanya itu, UMKM juga berperan dalam mengatasi persoalan bottleneck supply chain akibat tingginya tren kenaikan permintaan karena belum pulihnya rantai pasok global.

Presiden Joko Widodo tidak ingin ada lagi pelaku UMKM yang mengeluh kesulitan mendapat akses permodalan. UMKM dinilai sektor paling penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News