Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Lebak

Selasa, 07 Januari 2020 – 19:10 WIB
Jokowi Ungkap Penyebab Banjir Bandang di Lebak - JPNN.COM
Presiden Jokowi tampak menggunakan jas hujan plastik saat meninjau lokasi tersampak longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020). Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan

jpnn.com, LEBAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi), melihat langsung kerusakan Pondok Pesantren La Tansa akibat banjir bandang yang menerjang Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa (7/1). Di lokasi terlihat bangunan Pondok Pesantren La Tansa terlihat hancur.

Jokowi tiba di lokasi itu setelah sebelumnya sempat mampir di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang juga merupakan kawasan terdampak banjir pekan lalu.

"Tadi pagi saya hadir di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Sekarang kita melihat (penanganan) banjir bandang di Kabupaten Lebak," Jokowi di Pondok Pesantren La Tansa.

Presiden yang didampingi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya dan Gubernur Banten Wahidin Halim, melihat sejumlah fasilitas yang mengalami kerusakan.

Pada kunjungan tersebut Jokowi juga meninjau lokasi pengungsian di Gelanggang Olah Raga (GOR) Lebak Gedong. Dia datang untuk memastikan para korban bencana itu terpenuhi kebutuhannya.

Dalam keterangannya kepada media, Jokowi menyatakan, di antara penyebab banjir bandang di Lebak adalah perambahan hutan dan penambangan emas secara ilegal. Karenanya, dia meminta Gubernur Banten dan Bupati Lebak segera menghentikan kedua aktivitas tersebut.

"Enggak bisa lagi karena keuntungan satu, dua, tiga orang, kemudian ribuan yang lainnya dirugikan dengan adanya banjir bandang ini," katanya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga telah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono segera memperbaiki berbagai kerusakan akibat bencana di Lebak maupun di Kabupaten Bogor.

Di Lebak, sekitar 30 jembatan penting yang menghubungkan antardesa butuh perbaikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA