Jong Indonesia Peringati Sumpah Pemuda di 10 Provinsi
jpnn.com - JAKARTA – Penggagas sekaligus Ketua Forum Jong Indonesia, Hendrik Jauhari Oratmangun mengatakan pihaknya sedang menyiapkan berbagai kegiatan acara dalam rangka Peringatan Sumpah Pemuda ke-87 tahun 2015 dan Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II yang jatuh pada 28 Oktober mendatang. Selain di Jakarta, peringatan Sumpah Pemuda tahun ini akan diselenggarakan serentak di 10 provinsi di Indonesia.
“Salah satu yang menarik dari peringatan Sumpah Pemuda tahun 2015 ini adalah Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II, di Tugu Proklamasi Jakarta, tanggal 24 Oktiber 2015,” kata Hendrik Jauhari Oratmangun di Jakarta, Minggu (17/10).
Hal itu disampaikan Hendrik Jauhari Oratmangun bersama Ketua Panitia Nasional Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II Yani Salampesy; Ketua Panitia DKI Jakarta, Raja Solisa; Dewi Shinta dari Komunitas Hallo Jakarta, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Periode 2012-2015, Agustinus Tamo Mbapa (Gustaf), Ketua Umum Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI) Prof Irwanur Latubulual; Ketua Umum Reclasseering dan anggota, Bendahara Panitia Nasional, Feli Kawi; Wakil Sekjen DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Sekretaris Panitia Nasional Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II, Shulhan Rumaru, dan sejumlah aktifis kepemudaan.
Menurut Hendrik, setelah Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II di Jakarta, acara yang sama juga digelar antara lain di Kota Bandung, Riau, Kalimantan Utara, Ambon dan Nias di Sumatera Utara.
“Aksi pengumpulan tanda tangan dukungan terhadap Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II dilakukan di Semarang dan Surabaya,” tegas Ketua Jong Indonesia ini.
Hendrik menjelaskan, Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II tidak dalam konteks menggantikan Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Namun, Deklarasi Sumpah Pemuda Jilid II ini dimaksudkan dalam rangka menjaga kesinambungan dan memupuk semangat untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan komitmen kebangsaan para pemuda.
"Ini yang melatarbelakangi alasan memilih momentum 28 Oktober tersebut untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda Jilid II. Sebab tahun 1928 adalah komitmen untuk menyatukan pemuda dengan tujuan untuk merebut kemerdekaan. Sekarang ini, pemuda punya tanggung jawab moral untuk melanjutkan nilai-nilai kebangsaan yang sudah diwariskan untuk mengisi kemerdekaan,” tegas Hendrik.(fas/jpnn)