Jonru Ginting, Tularkan Kemampuan Menulis Melalui Sekolah Menulis Online
Frustrasi Jadi Orang Kantoran, Telurkan Puluhan Penulis BukuJumat, 11 November 2011 – 08:38 WIB
Sejak 2003, Jonru terpikir untuk menampung tulisan dari penulis lain. Kriterianya tak terlalu ketat. Yang penting "bisa dibaca". Temanya juga boleh apa saja, mulai soal politik hingga tip-tip unik. Hingga beberapa tahun, Jonru sempat kebanjiran artikel. Milis yang dibuatnya juga ramai dikunjungi. "Saking larisnya, sehari bisa sampai 20 orang yang kirim tulisan," ungkap Jonru.
Ketika blog sudah mewabah, artikel yang diterima Jonru terus menurun. "Sekitar 2010, dalam seminggu, paling dua tulisan yang masuk," kata pria kelahiran Kabanjahe, Sumatera Utara, 7 Desember 1970, itu.
Setelah tujuh tahun bekerja sebagai content editor di dua perusahaan yang berbeda, Jonru mencapai puncak rasa jenuhnya. Sebenarnya sudah tiga tahun rasa bosan itu menghantui Jonru. Namun, sang istri, Alifia Rasyida, belum merestui Jonru berhenti bekerja sebagai "orang kantoran". Jonru akhirnya mengalah. "Istri bilang jangan sekarang," kenang ayah tiga anak itu.