Jose Ignacio Keluar Penjara
Minggu, 03 Agustus 2008 – 08:53 WIB
De Juan Chaos sendiri ditahan sejak 1987 karena keterlibatannya dalam Euskadi Ta Askatasuna (ETA). Dua tahun berikutnya, dia didakwa bersalah dan divonis 3.000 tahun hukuman penjara. Tapi, di bawah peraturan perundang-undangan yang berlaku, masa hukuman maksimal “hanya” sampai 30 tahun saja. Sejatinya, De Juana Chaos dia bisa mendapat kesempatan untuk bebas pada 2004. Tapi, hal itu tidak dilakukan demi alasan keamanan.
De Juana Chaos pun ikut melakukan serangan-serangan yang dilakukan ETA, termasuk saat terjadi pengeboman sebuah mobil di Madrid pada 1986. Dalam insiden itu menewaskan 12 orang anggota pasukan keamanan. Selama melakukan pembunuhan tersebut, De Juana Chaos sama sekali tidak pernah menunjukkan penyesalan. Dan 25 orang korbannya itu tewas dalam 11 kali serangan yang dilakukannya bersama kelompoknya.
Kelompok tersebut telah membunuh lebih dari 825 orang dalam empat dekade usaha mereka untuk mendirikan negara di wilayah utara Spanyol dan barat daya Prancis. Gerakan mereka itu telah dimulai sejak 1968. Dan terakhir, adalah pembunuhan pada bulan Mei atas para polisi di desa Basque, Legutiano.
Meskipun telah ditangkap, namun, dia tidak pernah absen mengikuti perkembangan gerakan kelompoknya. Seperti setelah terjadi pembunuhan di Seville pada 1998, dia menulis surat dari tahanan. Isinya, seperti dilansir Cadena Ser, sebuah stasiun radio berbahasa Spanyol, ’’Air mata mereka adalah senyum kita, dan pada akhirnya nanti kita akan tertawa bahagia.’’
Namun, keputusan membebaskan De Juana Chaos itu sebenarnya tidak didukung semua pihak. Perdana Menteri (PM) Jose Luis Rodriguez Zapatero pun menunjukkan ketidak setujuannya atas pembebasan mantan militan ETA tersebut.
’’Bagaimanapun juga, kita tetap harus menjalankan peraturan,’’ ujarnya.