Joserizal Jurnalis, Dokter Spesialis Perang Emban Misi di Gaza
Pernah Amputasi Kaki dengan Gergaji Kayu, Tak Mau Dana Konglomerat yang Punya KepentinganSelasa, 06 Januari 2009 – 00:07 WIB
Dari Jordan, tim bergerak ke Mesir karena satu-satunya pintu yang paling dekat menuju Gaza adalah melalui Rafah. Menurut Jose, tim akan berupaya membuat rumah sakit lapangan. ”Tapi, kami harus mengurus prosedurnya dulu di Kairo,” katanya.
Saat ini Mesir sangat hati-hati membuka pintu Rafah. Sebab, serangan Israel semakin membabi buta. Tentara Israel juga ikut berjaga di perbatasan Rafah. ”Tapi, mereka sangat welcome dengan tim bantuan Indonesia,” katanya.
Jose berangkat bersama Rustam Pakaya, kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes; Aidil Chandra, direktur Timur Tengah Deplu; serta kolega sesama dokter, yakni dr Lukcy Tjahjono, dr Mohammad Mursalim (Mer-C), dr Arif Rahman (Muhammadiyah), serta dr Agus Kooshartoro dan dr Basuki Supartono dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).