JPI 2019 Diharapkan Jadi Ajang Munculkan Solusi Kebangsaan
jpnn.com, MINAHASA - Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2019 akan digelar di Minahasa, Sulawesi Utara pada 1-5 November 2019. Program unggulan Kemenpora ini diharapkan menjadi ajang bagi para pemuda dari 34 provinsi di Indonesia untuk berdiskusi, memunculkan inovasi dan gagasan baru untuk menjawab kebutuhan bangsa saat ini dan masa mendatang.
Para pemuda wakil dari berbagai daerah ini juga diharapkan bisa merumuskan peran apa yang akan mereka ambil di saat Indonesia menghadapi bonus demografi sekaligus arus deras era digital.
"JPI 2019 ini kami harapkan berbeda dari sebelumnya. Kami harapkan lebih banyak inovasi dan kreativitas muncul dari peserta seluruh Indonesia. Mereka bisa memunculkan inovasi-inovasi untuk menciptakan suatu yang berkaitan dengan harapan dan kebutuhan bangsa kedepan," ujar Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Prof Faisal Abdullah di Jakarta, Selasa (29/10).
Faisal menegaskan, bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari non produktif, akan mencapai puncaknya dalam waktu yang tidak lama lagi.
Dengan hanya tersisa sekira sepuluh tahun lagi, ledakan usia produktif ini harus bisa dimanfaatkan betul oleh anak muda saat ini.
"Para pemuda harus bisa mengisi dan disinilah perlu inovasi-inovasi. Tidak hanya siap dan cakap jadi pekerja saja, tapi harus juga mampu mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, baik di tingkat lokal hingga nasional, sehingga tercipta lebih banyak lapangan kerja, memberi nilai tambah yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan," papar Faisal.
Dia mengharapkan, JPI 2019 ini bukan hanya kegiatan seremonial tahunan tentang anak muda berkumpul. Tetapi, harus jadi tempat pemuda bertukar pikiran, berdiskusi, dan membahas mada depan bangsa.
"Dari sini harus ada hasil atau sebuah produk dari JPI, bisa berupa pemikiran gagasan maupun atau konseptual bidang ekonomi, digital, dan apapun itu," tegasnya.