Jual Ginjal Demi Sekolah Anak
Minggu, 16 Januari 2011 – 11:16 WIB
Chairun butuh waktu sebulan untuk membulatkan tekadnya. waktu sebulan itu ia selalu merenung dan rajin mencari informasi tentang ginjal kepada dokter, pengobatan alternatif, bahkan rajin mencari info dari internet. "Jawaban mereka hampir sama semua, yakni kondisi fisikku tidak akan sekuat dulu lagi setelah ginjalku tingal satu," ujar Chairun.
Meskipun sudah berbekal wejangan dokter dan informasi dari internet dan teman-tamannya, Chairun merasa masih belum lega. Sebagai orang beragama dan taat ibadah, ia ingin menyejukkan hatinya dengan fatwa dari guru ngajinya."Sebulan itu, saya berkali-kali minta pendapat ke Ustadz Teungku Ali, guru ngajiku di Aceh. Intinya wejangan beliau membolehkan asal tidak mudharat dan tergantung niatnya juga, jika niatnya baik dan memang harus dan tidak ada jalan lain, boleh," tutur putera Almarhum Nasain Amin dan Khadijah ini, menirukan ucapan guru ngajinya.
Setelah punya cukup bekal dan tidak tahan melihat penderitaan para petani jagung Cibanjar itu, niatnyapun diutarakan kepada istri dan anaknya. "Istriku bilang, dia ikut saja kalau ini memang yang terbaik menurutku, sementara anak tiriku ikut pendapat ibunya, dan kedua anakku masih kecil jadi belum bisa memberi pendapat," ucap lelaki yang sempat menjadi pegawai honorer di Kesbang Linmas Pemda Aceh Timur ini.