Jual Harta, Menuntut Ilmu di Pedepokan Dimas Kanjeng
jpnn.com - WARGA Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Kalbar, ada yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Namun, jumlahnya belum bisa dipastikan oleh Lurah Sungai Pinyuh.
Ari Sandy & Isfiansyah
“Saya memang mendengar adanya kasus pengikut Dimas Kanjeng tersebut. Jumlah pengikutnya belum bisa kita pastikan berapa orang. Saat ini pihak kita belum melakukan pendataan, berapa warga Pinyuh yang mengikuti jejak Dimas Kanjeng,” kata Agus Suhaini, Lurah Sungai Pinyuh, kemarin.
Agus mengaku segera melakukan pendataan agar diketahui siapa saja warganya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng. Dipastikannya, saat ini masih ada beberapa warganya yang berada di padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.
“Mereka masih bertahan, meskipun Dimas Kanjeng telah ditangkap dan padepokannya ditutup. Alasan warga Sungai Pinyuh tetap bertahan di padepokan, karena ingin mendapat kepastian terkait nasib mereka. Alhamdulillah kondisi warga kita dalam keadaan baik semua,” katanya.
Agus membenarkan, banyak warganya yang menjual dan menggadai barang-barang berharganya. Tujuannya agar bisa berangkat ke padepokan Dimas Kanjeng.
“Mereka menjual dan menggadaikan tanah, perhiasan dan rumah. Uang itu juga digunakan sebagai modal agar bisa digandakan,” ungkap Agus.
Kapolsek Sungai Pinyuh, Kompol Agus Dwi Cahyono mengatakan, berdasarkan pendataan sementara, ada 16 warga yang diduga berada di padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo.