Jualan Barbeque untuk Bantu Biaya Tim ke Surabaya
Ditulis Oleh AZRUL ANANDA dari DarwinSelasa, 08 September 2009 – 11:30 WIB
Untuk pemakaian gedung, pemerintah sama sekali tidak meminta pungutan dari DBA. Dengan catatan, DBA merawat dan menggunakannya secara maksimal. "Kalau kami bangkrut, pemerintah akan mengambil alih lagi stadion ini," jelas Allan Hilzinger, executive officer DBA.Konsep itu menarik juga. Dan mungkin bisa ditiru di Indonesia. Banyak yang tahu, kota-kota di Indonesia sebenarnya punya banyak gedung berstandar lumayan tinggi. Banyak juga yang tahu, gedung-gedung tersebut sama sekali tidak terawat (dengan berbagai alasan khas pemerintah yang tidak perlu ditulis di sini).
Kalau pemerintah mampu membangun, tapi tak mampu merawat, mengapa tidak dipercayakan saja kepada swasta" Karena gedungnya "dipinjami", pihak swastanya tak perlu menyewakan terlalu mahal. Itu kemudian berdampak mempermudah penyelenggaraan-penyelenggaraa n even di sana, menstimulasi perkembangan olahraga yang bersangkutan.Dari mana DBA mendapat pemasukan" Macam-macam. Yang utama adalah dari keanggotaan. Saat ini, tercatat sekitar 2.000 anggota DBA dari berbagai usia. Mereka membayar iuran yang terjangkau untuk ukuran Darwin (sekitar 60 dolar Australia). Plus iuran tambahan kalau ikut kompetisi-kompetisi khusus.
Untuk mengirim tim ke Surabaya Oktober mendatang, misalnya. Setiap anggota yang berminat (yang usianya sesuai) tinggal membayar jumlah tertentu, membantu biaya penerbangan dan lain-lain.Kemudian, biaya tambahan dicari dengan cara lain. Misalnya, selama penyelenggaraan Top End Challenge, turnamen pramusim National Basketball League (NBL), liga paling bergengsi di Australia.