Juara di Turnamen PBSI, Ribka/Fadia Dapat Rp 47 Juta
Sambarannya di depan net pun cukup berbahaya. Ini juga menjadi senjata buat Apriyani/Mychelle hingga mereka bisa melesat ke laga puncak.
"Ada tanggung jawab lebih itu pasti, bukan hanya saya yang mengingatkan, Mychelle juga mengingatkan saya di lapangan. Saya ingatkan dia kan biasa main ganda campuran posisinya di depan, coba deh mundur sedikit supaya kita dapat bola sambungannya," ujar Apriyani.
"Waktu pertama main kami harus berjuang sampai tiga game karena masih menyesuaikan ke pola main ganda putri. Saya mengerti Mychelle biasa main ganda campuran, jadi saya banyak cover setengah lapangan ke belakang," lanjutnya.
Apriyani mengatakan ia tetap bersyukur atas hasil runner up. Ia dan Mychelle yang merupakan pasangan dadakan dan beda sektor, sehingga persiapan mereka pun tidak semaksimal pasangan lain.
"Kami sebetulnya di sini main nothing to lose, Mychelle sudah lama nggak main ganda putri. Ini tidak bisa dijadikan alasan kekalahan kami di final, kami tetap bersyukur dengan hasil yang kami dapat, banyak pelajaran untuk kami," pungkas Apriyani.
Sementara si juara, Ribka/Fadia mengaku tak menyangka bisa menjadi terbaik di turnamen PBSI ini.
"Kalau saya pribadi, target awalnya itu masuk semifinal dulu, karena kekuatan semua pasangan itu merata, kami tidak menyangka bisa juara," kata Ribka.
Menjadi unggulan pertama tak membuat Ribka/Fadia terbebani, mereka justru mau memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin untuk bisa merebut gelar juara.