Jumlah Kasus Corona Naik 2 Ribu dalam Sehari, Presiden Tidak Kaget
jpnn.com, LIMA - Presiden Peru Martin Vizcarra mengumumkan lonjakan kasus baru virus corona yang sangat mencengangkan pada Senin (13/4). Dalam kurun waktu 24 jam, otoritas setempat menemukan 2.265 kasus baru di negara tersebut.
Meski begitu, Vizcarra tidak kaget atau panik karena temuan itu. Pasalnya, tingginya jumlah kasus tersebut karena adanya peningkatan signifikan uji COVID-19 di kalangan masyarakat.
"Senin lalu saya katakan kami telah mengambil 21.414 sampel, yang artinya bahwa dalam tiga pekan kami telah mengambil sampel dari 20.000 orang. Kini, dalam sepekan saja, kami telah menerima sampel dari 60.000 orang," kata Vizcarra saat konferensi pers.
Hingga kini Kementerian Kesehatan telah melakukan 87.166 tes untuk mendeteksi virus corona dan 77.382 hasilnya kembali negatif, katanya.
Dari jumlah total infeksi, 901 orang harus dirawat di rumah sakit dengan 143 di antaranya menjalani perawatan intensif.
Statistik menunjukkan bahwa Peru sebenarnya memperlihatkan penurunan dalam jumlah infeksi baru dan tingkat rawat inap. "Turun dari 22 menjadi 14 persen," kata Vizcarra.
Kebijakan karantina wilayah dan social distancing tetap akan diberlakukan di Peru sampai 26 April. Otoritas akan menjatuhkan denda bagi mereka yang melanggar kebijakan karantina atau jam malam, yang berlangsung sejak pukul 6 malam hingga 4 pagi waktu setempat. (ant/dil/jpnn)