Jumlah Kasus Menurun, Pengungkapan Lemah
jpnn.com - UPAYA antisipasi yang dilakukan Polrestabes Surabaya selama Ramadan terakhir ini, tampaknya, berhasil. Buktinya, angka kejahatan jalanan menurun drastis jika dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu. Dari data yang diungkap, untuk angka pembobolan rumah (curat, pencurian dengan pemberatan, Red) tahun ini hanya ada 25 laporan. Menurun drastis jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 44 kasus.
Namun, polisi tidak bisa menepuk dada begitu saja. Sebab, angka pengungkapan juga jauh menurun. Tahun lalu, dengan total 44 kejadian, aparat berbaju cokelat tersebut mampu mengungkap 45 kasusNamun, pada tahun ini, ternyata hanya 14 kasus. Begitu pula angka curas (pencurian dengan kekerasan). Bila pada tahun lalu berhasil mengungkap 34 kasus, tahun ini hanya 13 kasus.
Hanya, yang patut diacungi jempol adalah kinerja di bidang curanmor. Selisih angka pengungkapan dengan kejadian menunjukkan kinerja bagus. Tahun lalu polisi berhasil mengungkap enam kasus curanmor, tapi ada 39 laporan kendaraan bermotor hilang. Tahun ini polisi memang hanya mampu mengungkap empat kasus, tapi tercatat hanya sembilan curanmor sepanjang Ramadan.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sumaryono mengatakan bahwa pihaknya memang melakukan upaya ”jemput bola” untuk mengungkap kejahatan. ’’Seperti pembentukan crime hunter yang mobile di Surabaya. Ini membuat banyak penjahat berpikir dua kali sebelum beraksi di Surabaya,’’ ujarnya.
Hanya, lanjut Sumaryono, pihaknya menerima kritik bila kinerja polisi masih dianggap belum maksimal. ’’Kami akan terus mengembangkan pola-pola pengamanan yang bisa menekan angka kejahatan seminimal mungkin dan mengungkap kejahatan semaksimal mungkin,’’ tegasnya. (ano/mas/dos)