Jumlah Pasien Covid-19 Varian Omicron Meledak, Dokter & Perawat Frustrasi, Ngeri!
Menurut hitungan Reuters, jumlah pasien Covid-19 di AS yang rawat inap mendekati 123.000. Jumlah ini tampaknya siap untuk memecahkan rekor di atas 132.000.
Kematian, indikator yang merujuk ke masa lalu, masih cukup stabil di sekitar 1.400 per hari, jauh di bawah puncak tahun lalu.
Namun, data rawat inap seringkali tidak membedakan antara orang yang dirawat karena COVID-19 dan apa yang disebut kasus insidental yang melibatkan orang yang dirawat karena alasan lain dan diketahui terinfeksi selama pengujian rutin.
Jumlah pasien Covid-19 yang melonjak telah memaksa sistem rumah sakit di hampir setengah negara bagian AS untuk menunda operasi yang tak mendesak.
Hal ini sebuah indikasi adanya tekanan pada sektor perawatan kesehatan yang kehilangan sekitar 3.100 pekerja, menurut laporan ketenagakerjaan bulanan AS pada Jumat.
Beberapa dokter dan perawat menyatakan frustrasi atas lonjakan pasien yang tidak divaksin. Mereka mengatakan tidak dapat memahami mengapa seseorang mengabaikan saran dokter untuk divaksin, tetapi kemudian mencari bantuan profesional medis setelah sakit karena COVID-19.
"Banyak dari pasien ini mengalami kematian yang tak perlu (terjadi)," kata Lynne Kokoczka, spesialis perawat klinis di unit perawatan intensif di Klinik Cleveland di Ohio tak lama setelah dia membantu mengeluarkan jenazah pasien COVID-19 dari bangsal.
Dr. Hassan Khouli, ketua departemen pengobatan perawatan kritis di pusat medis akademik menyebut 90 persen pasien di ruang perawatan intensif dengan ventilasi mekanis di Klinik Cleveland tidak divaksin.