Jumpa Pers di KTT ASEAN, Menkominfo Malah Dihujani Kritik
Tifatul: Masukannya Kami Terima dan jadi Bahan PerbaikanKamis, 05 Mei 2011 – 16:06 WIB
Sementara di sisi masalah yang cukup menjadi perhatian sekaligus keluhan terbesar sejumlah awak media, yakni registrasi dan pembagian ID pers, tak ada hal yang baru dari penjelasan Tifatul. Sebagaimana sudah sempat dijelaskan sebelumnya oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Freddy H Tulung yang mendampinginya, pangkal permasalahan disebutkan terletak pada beberapa aspek. Antara lain yakni mulai dari sistem (program) registrasi online yang sensitif (dan karenanya menyulitkan sejumlah media, Red), koordinasi antar instansi/lembaga - termasuk dengan Kadin-Kemdag khususnya di sesi acara hari ini - yang diakui tak lancar, hingga masalah legalisasi dari Istana Negara (Paspampres) yang ketat membatasi keluarnya ID, dan sebagainya.
Pada akhirnya, kehadiran Tifatul di hadapan wartawan sore itu, tak pelak justru memancing kembali keluhan sekaligus kritik pedas dari personil media massa. Setidaknya, ada dua pengomentar (penanya) dari sekian banyak wartawan, yang dengan nada penuh emosi melontarkan uneg-unegnya langsung di kesempatan itu. Di antaranya adalah dari seorang koresponden sebuah TV asal Jepang, juga wartawati dari program VoI RRI. Kalimat-kalimat yang mereka utarakan terdengar tajam, hingga hampir semua personil dari pihak penyelenggara (panitia) di ruangan itu harus terdiam mendengarkan, sementara Tifatul sendiri lantas hanya bisa merespon singkat bahwa segala keluhan itu akan ditampung dan didengarkan.
"Saya cuma pesan, lain kali jangan begini lagi-lah Pak Menteri. Termasuk, jangan sembarangan lagi mengontrak EO (event organizer). Yang lebih profesional-lah. Saya sendiri sudah meliput ini (event-event ASEAN) sejak tahun 1990-an, dan ini masih akan (ada) banyak ke depannya soalnya," ujar sang wartawan TV Jepang yang komplain soal media booth, plus kejanggalan permintaan surat kuasa yang ditanyakan panitia padanya ketika menjemput langsung ID card-nya Selasa (3/5) lalu. (ito/jpnn)