Jurus Kaesang, Serius atau Prank?
Oleh: Dhimam Abror Djuraidjpnn.com - Tinggal selangkah lagi, Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Joko Widodo akan resmi masuk ke kancah politik. Kaesang mengumumkan siap mengikuti kompetisi politik memperebutkan kursi wali kota Depok. Dalam pernyataannya Kaesang mengatakan siap menjadi ‘’Depok Pertama’’.
Meski tidak secara langsung menyebut siap menjadi wali kota, tetapi pernyataan terbuka Kaesang itu sudah mengisyaratkan keinginannya untuk merebut kursi wali kota Depok pada pemilihan wali kota 2024 mendatang. Setidaknya begitulah tafsir beberapa partai politik.
Wajah Kaesang sudah menampang di billboard di beberapa titik kota Depok. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi partai pertama yang menyatakan dukungannya kepada Kaesang. Menyusul kemudian Partai Gerindra dan PDIP.
Dengan masuknya Kaesang ke politik lengkap sudah transformasi keluarga Jokowi ke dunia politik. Anak mbarep Gibran dan sang menantu Bobby Nasution masing-masing sudah mendapat jatah tanah pardikan sebagai wali kota Solo dan wali kota Medan. Kaesang akan melengkapi trio anak mantu Jokowi menjadi ‘’the three musketeers’’ yang berkiprah dalam jagat politik Indonesia.
Dengan munculnya three musketeers ini dinasti politik Jokowi sudah lengkap. Ketika Jokowi nanti lengser pada 2024 dinasti Jokowi sudah mendapatkan jatah tanah pardikan masing-masing. Keberlanjutan wangsa politik Jokowi terjamin, dan keamanan politik keluarga juga terjaga.
Di antara the three musketeers klan Jokowi, Kaesanglah yang paling high profile. Ia menjadi bintang medsos dan menjadi pengusaha muda yang terbang tinggi dengan banyak memiliki start up dari berbagai jenis usaha. Salah satunya kuliner pisang yang diberi nama Sang Pisang yang sudah punya puluhan cabang di beberapa kota. Total ada 12 start up milik Kaesang yang kebanyakan bergerak di bidang kuliner.
Sebagai anggota the first family tidak susah bagi Kaesang untuk mendapatkan suntikan modal. Banyak venture capital yang berebut memberi dana kepada Kaesang. Koneksi bisnis dan politik dengan the first family tentu menjadi daya tarik yang menggiurkan bagi banyak pengusaha.
Ada suntikan dana yang profesional tapi pasti ada suntikan yang sifatnya politis. Karena itu duet Gibran-Kaesang pernah dilaporkan ke KPK oleh aktivis politik Ubaidillah Badrun, karena diduga mendapat aliran dana yang berbau cuci uang atau money laundering. Setelah sempat heboh, kasus cuci uang ini sekarang sudah bersih tanpa jejak lagi.