Jurus NasDem Tepis Anggapan Miring
jpnn.com, JAKARTA - Partai NasDem menepis berbagai anggapan miring yang muncul pascapertemuan ketua umumnya, Surya Paloh dengan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). NasDem juga meluruskan opini negatif soal alokasi waktu khusus bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berpidato pada pembukaan kongresnya yang kedua di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Steering Committee (SC) Kongres Nasdem Bidang Rekomendasi Charles Meikyansah mengatakan, banyak pihak bertanya apakah partainya keluar dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah Surya menemui PKS. NasDem, kata dia, dianggap sedang zig-zag untuk membuat gaduh perpolitikan nasional demi mendulang simpati publik yang akan terakumulasi di Pemilu 2024.
"Beginilah kalau semesta politik kita masih dihiasi rumor bukan lagi perdebatan gagasan yang kontruktif. Begitu banyak tulisan dan analisis yang retoris menjelaskan kalau NasDem sedang memainkan politik catur, sedang memainkan opera untuk kepentingan pemilu 2024," katanya.
NasDem, lanjut Charles, tetap berkoalisi dengan Jokowi. Dia menegaskan bahwa NasDem merupakan partai pertama yang mendeklarasikan mengusung Jokowi untuk Pilpres 2010.
"Jangan lupa bahwa NasDem merupakan partai yang all out dalam memenangkan Joko Widodo - Ma’ruf Amien dalam Pilpres 2019. Jadi kalau ada rumor NasDem mengambil langkah zig-zag itu sangat berlebihan karena kami sekarang sedang bulan madu atas kemenangan Presiden Joko Widodo," jelas dia.
Charles lantas menyitir pernyataan Pramoedya Ananta Toer tentang politik sungguh sangat sederhana. Yang hebat-hebat, katanya, hanya tafsirannya.
Menurutnya, Kongres Partai NasDem kali ini berbeda dibandingkan sebelumnya. “Kongres kedua kali ini bertepatan dengan ulang tahun Partai NasDem yang kedelapan," kata dia.
NasDem menggelar kongres pada Jumat (8/11) sampai Minggu (10/11). Adapun perayaan HUT NasDem akan digelar pada Senin (11/11).