Justru Malah Akan Subur
Selasa, 03 Mei 2011 – 09:35 WIB
Menurut Ali Fauzi, meski Osama terbunuh seratus kali pun, pemikiran-pemikirannya sudah benar-benar tertanam pada siapa pun yang menjadi aktivis tanzhim jihadi. Ali Fauzi tak bohong. Sejumlah gerakan terorisme di Asia Tenggara menunjukkan hal tersebut. Kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, misalnya. Meski kini tak pernah mendapat dana dari Al-Qaedah (dan dapat dana dari penculikan dan perompakan), kelompok ini tetap berafiliasi dengan Al-Qaedah.
Begitu pula dengan gerakan Jamaah Islamiyyah di Indonesia. Ketika sejumlah pentolannya telah tertangkap dan dieksekusi seperti Ali Ghufron, Amrozi, Imam Samudera, Dr. Azahari, Noordin Mohd Top, Djaja, dan sederet nama lainnya, teror bom masih terjadi. Meski kualitasnya menunjukkan penurunan skala kerusakan.
Namun, bagaimanapun juga, tetap sulit untuk menyebut kelompok tanzhim jihadi di Indonesia telah menyerah dan menghentikan aksinya di Indonesia. "Karena akar pemikiran yang ditanam adalah pembebasan Umat Islam dari hegemoni Barat, yang diwakili Amerika. Dan sadar atau tidak, sejumlah kebijakan Amerika, justru mempertebal keyakinan itu. Seperti keberpihakannya pada Israel," urainya. (ano)