Kabar Baik untuk Guru Honorer
“Coba bayangkan saja, setiap tahunnya ada guru yang pensiun mencapai ratusan orang, tetapi gantinya tidak ada, karena masih moratorium penerimaan PNS,” bebernya.
Sehingga, lanjut dia, peran guru honorer dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah itu sangat besar. Sehingga dinilai wajar jika diberi perhatian atas kesejahteraannya.
“Bayangkan saja, ada yang hanya diupah Rp200 ribu per bulannya mereka ini, tentunya sangat memprihatinkan. Makanya kita coba cari solusi agar kesejahteraan mereka bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Namun, kata Totok, guru honorer yang mendapat perhatian kesejahteraan itu harus pula memenuhi syarat. Diantaranya mengabdi sekitar dua tahun dan memiliki ijazah S1 pendidikan. (eka)