Kabar dari Amerika Bikin Kurs Rupiah Morat-Marit, Aduh
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah seiring rilis laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) yang mengklaim pengangguran turun.
Kurs rupiah ditutup turun 38 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp 14.986 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yang Rp 14.948 per USD.
"Penguatan indeks USD karena data ekonomi AS yang mendukung kinerja dolar saat ini muncul dari laporan Departemen Tenaga Kerja AS," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Amru Syifa di Jakarta.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara bagian turun 6.000 menjadi 186 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 21 Januari 2023, level terendah sejak April 2022.
Jumlah orang yang menerima tunjangan setelah minggu pertama bantuan meningkat 20 ribu menjadi 1,675 juta untuk pekan yang berakhir 14 Januari 2023.
Perusahaan di luar industri teknologi serta sektor sensitif suku bunga seperti perumahan dan keuangan menimbun pekerja setelah kesulitan mencari tenaga kerja selama pandemi yang menimbulkan kekhawatiran resesi.
Menurut Amru, sinyal menjelang pertemuan bank sentral AS, The Fed, yang diselenggarakan pada pekan depan turut menjadi sentimen penggerak rupiah.
The Fed diperkirakan hanya menaikkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin (bps).