Kabar Tak Sedap dari BI, Bikin Ketar-Ketir
jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan pandangan terkait ekonomi global pada 2022.
Menurut Perry, ketidakseimbangan ekonomi global masih berlanjut akibat perbedaan kemampuan negara-negara untuk pulih dari Covid-19.
Adapun pada 2021, perekonomian dunia tumbuh tak seimbang dari pandemi, meski meningkat relatif tinggi sebesar 5,7 persen.
"Masalahnya, ekonomi global yang tinggi ini bertumbuh pada dua negara besar yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok yang tentu saja menjadi tidak seimbang," kata Perry dalam Leader's Insight Kuliah Umum BI di Jakarta, Senin.
Perry juga memperkirakan ekonomi dunia tahun depan hanya bisa tumbuh 4,4 persen.
Sebab, pola pertumbuhan ekonomi dunia yang tak seimbang.
"Negara maju bisa tumbuh lebih cepat, sebaliknya negara berkembang lebih lambat," ungkap Perry.
BI menyebutkan negara maju bisa melakukan vaksinasi secara cepat, hingga menggelontorkan stimulus fiskal dan moneter secara besar-besaran.