Kabaret Keroncong untuk Eyang
Rabu, 09 November 2011 – 08:32 WIB
Membawa konsep pertunjukan itu ternyata tidak mudah bagi Maudy. Sebab, tidak banyak pihak yang awalnya mau membantu mereka. "Waktu presentasi sih pada bilang bagus, keren. Tapi, sampai sekarang belum ada dukungan materiil. Biar bagaimanapun, saya harus tetap maju. Mumpung masih diberi kesempatan berkarya. Kalau menunggu tahun depan, siapa yang tahu kita masih mampu atau tidak," ungkap ibu seorang anak itu.
Bagi Maudy, seni pertunjukan merupakan episode baru dalam hidupnya. Sudah tiga kali ini dia menjadi produser. "Prosesnya ternyata menyenangkan meski harus jungkir balik, stres pula. Saya sulit membagi waktu karena masih berkarir di tempat lain dan jadi ibu juga. Tapi, balik lagi passion saya memang seni pertunjukan. Dan itu yang saya tekuni tiga tahun terakhir. Banyak yang saya pelajari dari situ," bebernya.
Kali ini, karena dipersembahkan untuk para veteran, pertunjukan sengaja dikemas dengan durasi 1,5 jam. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. "Kalau terlalu lama, nanti eyangnya kasihan. Makanya, pertunjukan yang pertama itu buat para eyang," jelasnya.