Kader Gerindra Ditembak Oknum Polri, Edhy: Satu Komando!
Menurut Edhy, tindakan menghilangkan nyawa orang adalah pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan. Terlebih, tegas dia, pelaku menggunakan perlengkapan alat dinas saat di luar jam tugas.
Dia mengingatkan menjadi polisi butuh seleksi. Bahkan, lanjut dia, polisi yang menjadi Brimob butuh seleksi. Brimob yang dipersenjatai juga butuh seleksi. Jadi, kata Edhy, kalau ada oknum anggota Brimob yang menembak orang sampai meninggal dunia hanya karena cekcok soal parkir, dan belakangan diketahui sering pamer senjata api di sosial media, berarti ada yang salah dengan psikologinya. "Polri harus berani melakukan evaluasi terkait hal ini," ujarnya.
Sebagai kader, Edhy mengimbau kepada seluruh keluarga besar Partai Gerindra di mana pun berada agar bisa menahan diri. Jangan mudah terprovokasi dan tetap solid menjaga barisan. "Tetap satu komando," tegas Edhy lagi.
Jangan sampai peristiwa duka ini dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang ingin merusak nama besar dan berupaya mengadu domba partai dengan institusi tertentu. (boy/jpnn)
(Kader Gerindra Tewas Ditembak Oknum Polisi, Ini Kronologinya)