Kader Golkar Sarankan Setya Novanto Mungundurkan Diri
jpnn.com, JAKARTA - Semakin terangnya kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-KTP membuka peran Setya Novanto, membuat kader partai Golkar khawatir terhadap dampaknya pada citra partai.
Terlebih, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (16/3), mantan Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap mengakui bahwa Andi Agustinus alias Andi Narogong yang mengerjakan proyek itu orang dekat Setnov.
"Tentu kami berpikir dalam konteks agar citra partai Golkar tetap terjaga secara positif," kata politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam perbincangan di Jakarta, Jumat (17/3).
Harus diakui, katanya, argo citra negatif Partai Golkar sudah berjalan sejak persidangan perkara e-KTP dimulai. Terutama ketika nama-nama kader partai berlambang beringin disebut kecipratan uang panas proyek senilai Rp 5,9 triliun.
Karena itu dia berharap semua kader Golkar yang namanya disebut dalam dakwaan mantan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto, menempuh langkah elegen menyelamatkan citra partai. Apalagi sebentar lagi banyak momentum politik akan dihadapi.
"Jalan terbaik adalah lebih baik mundur dan memisahkan diri, sehingga publik bisa menilai ini tidak ada hubungan dengan institusi partai politik," kata mantan ketua PPK Kosgoro ini.
Dia juga mengapresiasi kesaksian Chairuman yang mengakui kedekatan Andi Narogong dengan Setnov. Setidaknya, itu bagian dari upaya mengungkap bukti maupun fakta sebenarnya dari kronologis yang terjadi dalam dugaan korupsi proyek e-KTP.
"Itu langkah positif yang dilakukan Pak Chairuman. Saya berharap khususnya pada kader Golkar yang disebut namanya untuk kooperatif terhadap proses hukum yang berjalan. Harus ikhlas dan jujur serta terbuka mengungkapkan semua yang dia ketahui mengenai proses pengadaan e-KTP," pungkas pria kelahiran Medan ini.(fat/jpnn)