Kader Potensial Ini Dikabarkan Hengkang dari Golkar
DPD Golkar optimistis, kejadian ini tak akan berdampak pada perolehan kursi di parlemen. Jika saat ini berhasil menempatkan 12 wakil di DPRD Balikpapan, maka pada Pileg 2019 ia yakin perolehan naik menjadi 15 kursi.
"Bukan hal yang besar. Sudah biasa kader ada yang keluar. Banyak mantan kader Golkar melahirkan partai. Seperti Nasdem, Hanura dan Gerindra. Namun tetap terbukti Golkar tidak pernah kalah dalam kompetisi politik baik di daerah atau nasional," yakinnya.
Kadir menjelaskan, dengan mundurnya ABS otomatis posisi ketua DPD Balikpapan kosong. Perintah dari pengurus pusat, DPD I Golkar Kaltim diminta mengeluarkan SK untuk menunjuk pelaksana tugas (plt).
Hal itu telah ditindaklanjuti dengan menerbitkan SK bernomor 18 yang dikeluarkan 30 November lalu. Pada intinya, DPD akan menyelesaikan masalah saat ini kemudian menggelar konsolidasi menuju musda DPD II Golkar Balikpapan. Agendanya adalah mencari figur pengganti ABS.
"Yang ditunjuk ketua plt adalah saya, Sekretaris, Abdulloh dan Bendahara, Saiful Tola," beber Kadir.
Dengan begitu, kata dia, pengurus DPD II Golkar Balikpapan sebelum 30 November 2016 otomatis gugur. Dengan kata lain, SK bernomor 10 tentang perpanjangan kepengurusan pengurus DPD sebelumnya tidak berlaku lagi.
Pihaknya berharap, dengan adanya plt diharap bisa memperlancar konsolidasi menuju musda. Sebab Balikpapan dinilai salah satu daerah strategis pendulang suara selain Kukar dan Samarinda dalam pesta demokrasi ke depan.
Sehingga perlu konsolidasi yang matang dan tidak gegabah agar ke depan tidak terjadi penangguhan hasil musda.(ane/riz/k18)