KADIN Indonesia Siap Tingkatkan Kerja Sama Dagang dengan Palestina
Pada tahun lalu, Palestina mencatat nilai perdagangan sebesar US$ 1,5 juta atau menurun dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar US$ 3,6 juta karena komplikasi masalah tersebut.
Kendati demikian, prospek kerja sama bilateral antara Indonesia-Palestina dapat ditingkatkan karena rata-rata lima komoditas besar, antara lain bahan bakar mineral, komoditas pertanian, komoditas makan industri, dan pakan ternak siap saji yang dibutuhkan Palestina saat ini seharusnya dapat diserap oleh Indonesia.
Sebaliknya, Indonesia dapat meningkatkan permintaan untuk kurma dan minyak zaitun, juga berkembang ke produk lainnya.
“Kadin akan terus mendorong hubungan yang kuat dan mendukung rakyat Palestina melalui keterlibatan ekonomi yang sifatnya nonblok, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Arsyad.
Menurut Arsyad, perdamaian di Palestina harus terus didorong dan pengembangan ekonomi menjadi salah satu persyaratan kunci untuk mencapai perdamaian tersebut.
Arsjad menegaskan selain produk pertanian prospek lain yang dapat dikembangkan dari kerja sama bilateral tersebut adalah ekonomi digital, industri pariwisata, dan kerja sama pengembangan SDM.
Kadin terus mengikuti pertumbuhan startup di seluruh wilayah Palestina, khususnya di Rammalah. Pertumbuhan digital itu ditopang oleh penduduk usia muda dan lulusan baru sekitar 3.000 orang muda Palestina yang unggul dan siap kerja setiap tahunnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Riva menambahkan Indonesia memiliki kemudahan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dengan Palestina karena telah memiliki pengalaman dan dasar kesepahaman bersama.