Kafe Liar di Jaktim Meresahkan, Hanura Minta Anies Bertindak
jpnn.com - Kafe liar yang menjamur di wilayah Jakarta Timur mulai meresahkan warga setempat. Pasalnya, tempat hiburan malam kelas bawah itu diduga menjual minuman keras dan menyediakan jasa prostitusi.
Ketua Fraksi Hanura DPRD DKI Mohamad Ongen Sangaji meminta Satpol PP dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI melakukan penertiban lantaran meresahkan warga.
Apalagi, ini menjelang memasuki bulan suci Ramadhan, sudah pasti akan mengganggu ibadah umat islam.
"Jangan, hanya yang gede-gede saja. Ini juga perlu ditertibkan, karena meresahkan warga," kata Ongen di Jakarta Senin (2/4).
"Komisi B DPRD DKI akan panggil Satpol PP dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Saya akan minta ditertibkan. Kalau, tidak awas saja. Ingat ini jelang bulan puasa," tegas dia
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI itu, ini cukup ironis lantaran operasional kafe juga tidak mengindahkan lingkungan sekitar karena mereka biasa baru tutup sekitar pukul 03.00 WIB.
Ia mencontohkan, di Ciracas, Jatinegara, Pulogadung, dan beberapa tempat lainnya. Warga di sana, kata Ongen, mengaku setiap malam selalu terganggu oleh bisingnya musik yang berasal dari sejumlah kafe tersebut. Kafe liar itu biasa buka pukul 20.00, dan baru tutup pukul 03.00.
"Warga khawatir jika kafe liar itu tidak ditertibkan, akan merusak moral remaja sekitar. Terlebih kafe-kafe itu juga diduga menyediakan wanita penghibur," tambahnya.