KAGAMA Mbangun Karimunjawa Berakhir, Keluarga Berwisata
jpnn.com, JEPARA - Potensi Karimunjawa yang luar biasa menjadi perhatian penuh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama). Sejak 2015, PP Kagama membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengembangan Potensi Daerah Karimunjawa. Satgas ini kemudian menggelar program Bhakti Kami Kagama Mbangun Karimunjawa.
Inilah yang oleh Menpar Arief Yahya disebut Academician (A) dalam Pentahelix model. ABCGM, Academician, Business, Community, Government dan Media. Mereka kalau sudah alumni dan aktif, juga bisa menjadi C (community).
“Pariwisata akan semakin cepat bergerak, jika 5 sisi dari Pentahelix itu bersatu, solid, dan berkolaborasi bersama-sama,” kata Menpar Arief Yahya. Karena itu, dia mengapresiasi dan berterima kasih atas apa yang dilakukan Kagama untuk membangun Karimunjawa melalui visi dan misinya.
Program ini meliputi bidang kepariwisataan, bidang konservasi ekosistem laut, bidang pengabdian kesehatan masyarakat, serta bidang pengabdian umum.
Bidang pariwisata berupa pelatihan bagi Pelaku Pariwisata Karimunjawa, pelatihan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Kecelakaan Laut, Homestay Award, penyediaan tong sampah di perahu wisata serta pengelolaan sampah di Pulau Nyamuk bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
Kegiatan bidang yang lain berupa Pasar Murah, Pentas Hiburan, penanaman terumbu karang, pelepasan Tukik dan penanaman Mangrove. Kemudian ada pula pemeriksaan dan pengobatan kesehatan, pemeriksaan gigi, serta penyuluhan kesehatan.
Program dari Pengurus Pusat KAGAMA, Pengurus Daerah Jawa Tengah dan didukung penuh oleh Pengurus Cabang Kabupaten Jepara, Pati, Demak, dan Kabupaten Blora serta KAGAMA Virtual ini pun segera berakhir.
"Kegiatan Penutupan KAGAMA Mbangun Karimunjawa 2017 dilakukan 20-22 Oktober 2017. Selain dilaksanakan oleh Satgas Karimunjawa KAGAMA juga bekerjasama dengan rekan-rekan dari IKA MEDICA Ikatan Alumni Kedokteran UNDIP," jelas Ketua Kagama Pengcab Jepara Heri Kusnanto.