Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kaitan Rasa Sakit Kronis dengan Penurunan Ingatan Lansia

Senin, 10 Juli 2017 – 04:31 WIB
Kaitan Rasa Sakit Kronis dengan Penurunan Ingatan Lansia - JPNN.COM
Lansia di Depok. Foto: Radar Depok/JPG

jpnn.com - Orang tua yang menderita rasa sakit terus-menerus mungkin mengalami penurunan ingatan yang lebih cepat dan risiko demensia yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia.

Untuk penelitian ini, para peneliti memeriksa data survei reguler lebih dari satu dekade mengenai kemampuan kognitif dan tingkat nyeri di antara 10.065 orang dewasa lanjut usia.

Peserta yang dilaporkan sering menderita sakit sedang hingga parah pada dua survei pertama mengalami penurunan ingatan 9,2 persen lebih cepat dalam 10 tahun ke depan dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Setelah satu dekade, penurunan memori yang dipercepat ini dikaitkan dengan kemungkinan 16 persen lebih tinggi bahwa mereka tidak bisa melacak pengobatan mereka dan kemungkinan 12 persen lebih besar bahwa mereka akan berjuang untuk mengelola keuangan mereka.

"Orang dengan rasa sakit kronis cenderung berkinerja buruk pada tes kognitif, terutama memori dan perhatian jika dibandingkan dengan orang-orang yang tidak memiliki rasa sakit kronis, namun kami tidak tahu apakah itu karena penurunan kognitif yang lebih cepat atau karena kinerja kognitif yang lebih buruk secara keseluruhan" kata penulis studi utama Dr. Elizabeth Whitlock dari University of California, San Francisco, seperti dilansir laman Lifescript, Kamis (6/7).

"Studi saat ini menunjukkan bahwa pada tingkat populasi, kemungkinan orang yang memiliki rasa sakit memiliki tingkat penurunan kognitif lebih cepat dari waktu ke waktu dibandingkan orang tanpa rasa sakit," jelas kata Whitlock.

Semua orang dalam penelitian ini tinggal secara mandiri dan tidak di panti jompo atau institusi lainnya. Setengah dari mereka berusia minimal 73 tahun dan 60 persen adalah wanita.

Untuk dimasukkan dalam analisis, mereka harus menyelesaikan survei pada tahun 1998 dan tahun 2000 dan mereka diklasifikasikan memiliki rasa sakit yang terus-menerus.

Orang tua yang menderita rasa sakit terus-menerus mungkin mengalami penurunan ingatan yang lebih cepat dan risiko demensia yang lebih tinggi seiring

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News