Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin menceritakan masa lalunya yang berangkat aktivis HMI, tenaga ahli di Fraksi Golkar di DPR RI, sebelum akhirnya bisa menjadi legislator.
Anggota Fraksi Partai Golkar yang akrab disapa Bang Zul itu mengaku saat menjadi tenaga ahli hanya menjadi juru ketik hingga membuat kopi itu.
Hal itu disampaikan oleh politikus yang akrab disapa Bang Zul itu saat menjadi narasumber di podcast Torpedo yang dipandu oleh dua jurnalis, Fathan Sinaga dan Rafyq Pandjaitan.
"Saya dari tenaga ahli sepuluh tahun, tukang ketik, print, sampai buat kopi," kata Bang Zul dalam podcast Torpedo seperti yang dikutip pada Selasa (19/11).
Jauh dari tenaga ahli ini, Bang Zul menyampaikan dirinya merupakan kader yang lahir dari rahim Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Dia mengatakan HMI bahkan sudah mendarah daging lewat orang tuanya, utamanya sang ayah.
"Saya jadi aktivis itu keturunan, tidak secara ideologis tp biologis. Orang tua saya pernah aktivis di HMI waktu kuliah di IAIN Sunan Kalijaga. Kelihatannya ditularkan betul ke saya, bahkan ketika ibu saya hamil, cerita ayah saya, saya sudah sering dibawa-bawa untuk ikut kegiatan HMI, sehingga ketika saya kuliah di UGM, yang saya cari itu tempat untuk berorganisasi, selain intrakampus, ya, HMI," kata Bang Zul.
Bang Zul menyampaikan HMI juga menberikan jalan bagi dirinya meniti karier. Termasuk ketika dirinya menjadi tenaga ahli dan anggota DPR RI, nuansa HMI sangat kental mengantar ke posisi strategis tersebut.
Bang Zul juga menceritakan ada dua momen terendah dirinya ketika menapaki jalan kehidupan hingga saat ini. Pertama ketika gagal pada Pemilihan Ketua Umum HMI di Kongres Makassar 2006 dan Pileg 2014.