Kalah dari Surabaya Bhayangkara, Jakarta Pertamina Merasa Dirugikan Wasit
Laga akhirnya dilanjutkan seusai pengawas wasit (SRC) Rudi Dwiprana mengganti Indra dengan Dadan Prarudiana.
Wasit kemudian memberikan poin untuk Jakarta Pertamina sehingga skor menjadi 21-23.
Selepas pertandingan, pelatih Jakarta Pertamina Pascal Wilmar merasa timnya banyak dirugikan oleh keputusan wasit.
"Hari ini kami banyak dirugikan dengan keputusan wasit, mental anak-anak menjadi turun," ungkap mantan pelatih Palembang Bank Sumsel Babel itu.
Mantan pelatih tim bola voli Maluku itu juga menyebut anak asuhannya banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga tim lawan bisa mengembangkan permainan.
"Saya akui memang sejak awal serve anak-anak sering salah. Performa mereka semakin lama semakin menurun karena banyak dirugikan oleh wasit," tambah Pascal.
Dengan hasil tersebut, Jakarta Pertamina harus memenangkan dua laga sisa saat berhadapan dengan Jakarta BNI 46 (18/3), dan Bogor LaVani (20/3) untuk memelihara peluang lolos ke final.
Jakarta Pertamina Pertamax harus memenangkan semua pertandingan tersisa untuk lolos ke partai puncak Proliga 2022. (mcr16/jpnn)