Kalah-Menang Konvoi Motor Keliling Kota
Jumat, 11 Juli 2014 – 06:43 WIB
Wenas mengungkapkan, yang juga menarik adalah ekspresi warga Ambon dalam mendukung tim kesayangannya. Tidak lagi didominasi pendukung timnas Belanda, melainkan juga timnas-timnas lainnya. Hal itu bisa dilihat dari kibaran bendera negara favorit mereka di depan rumah. Pada era Wenas dahulu, 70-an sampai 90-an, hanya beberapa orang yang berani mengibarkan bendera negara lain di Ambon. Maklum, pada masa Orde Baru, mengibarkan bendera selain Merah Putih bisa ditangkap dengan alasan subversif. Kini bendera Belanda, Argentina, Jerman, dan Brasil banyak dijumpai di sudut-sudut Kota Ambon.
"Setelah kerusuhan 1999, semua membaik. Kondisi kehidupan antarumat beragama makin bagus. Gesekan tak separah dulu. Bahkan, kini saya katakan Ambon begitu damai," tutur Wenas.
Pria berdarah Manado-Maluku itu juga memahami dukungan fanatik warga Ambon kepada timnas Belanda karena banyak saudara mereka yang tinggal di Belanda. Ibarat Makkah yang menjadi jujukan umat muslim untuk berziarah, sebagian orang Ambon harus bisa ke Belanda untuk menjenguk tanah leluhur mereka.